Informasi akuntansi yang dihasilkan dan suatu perusahaan sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan keberadaan perusahaan tersebut. Berbagai pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain: pemilik perusahaan, kreditur, investor, pemerintah, manajemen, dan karyawan. Manfaat informasi akuntansi bagi masing-masing pihak berbeda tergantung dari kepentingannya.
1. Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham
Para pemegang saham merupakan
‘pemilik’ suatu perusahaan yang pada umumnya merupakan perusahaan yang
berbentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT). Mereka menjadi pemilik
perusahaan karena mereka membeli saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Dengan jalan menjual saham tersebut perusahaan mendapatkan dana. Begitulah
perusahaan dengan jenis badan usaha tersebut mendapatkan modalnya.
Sebagai pemilik perusahaan para
pemegang saham memerlukan informasi secara rutin dan terus-menerus mengenai
perkembangan perusahaan. Salah satu informasi pokok yang diperlukan para
pemegang saham adalah informasi keuangan (laporan keuangan) yang dikeluarkan
oleh perusahaan tersebut secara periodik. Penyediaan laporan keuangan inilah
yang menjadi tugas dari akuntansi keuangan.
Manfaat informasi akuntansi bagi
para pemegang saham adalah sebagai bahan pertimbangan bagi mereka apakah mereka
akan tetap mempertahankan modalnya di perusahaan tersebut atau akan mengambil
modalnya untuk ditanamkan di perusahaan lainnya. Jika dari laporan keuangan
tersebut diketahui bahwa kondisi perusahaan tidak akan memberikan keuntungan di
masa yang akan datang maka para pemegang saham akan menarik modalnya dan
mengalihkannya ke perusahaan lain yang prospeknya lebih bagus. Jika dari
laporan keuangan tersebut diperoleh informasi bahwa perusahaan dapat memberikan
keuntungan di masa yang akan datang maka kemungkinan para pemegang saham akan
tetap menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut.
2. Kreditur (Bunk, Leveransir)
Kreditur bagi suatu perusahaan
adalah pihak-pihak, misalnya bank atau perusahaan lain, yang memberikan
pinjaman atau utang kepada perusahaan yang bersangkutan. Tentu saja sebagai
pihak yang akan memberikan pinjaman mereka perlu memperoleh informasi tentang
kemampuan perusahaan, yang akan diberi pinjaman, untuk mengembalikan
pinjamannya: Informasi mengenai kemungkinan perusahaan mampu atau tidak untuk
mengembalikan pinjamannya dapat diketahui dari laporan keuangan yang dikeluarkan
oleh perusahaan calon peminjam.
Apabila dari laporan keuangan yang
dibuat diketahui bahwa perusahaan akan mampu mengembalikan pinjamannya,
kreditur akan memberikan pinjaman pada perusahaan tersebut. Akan tetapi,
apabila laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan kemungkinan tidak akan
dapat mengembalikan pinjamannya, kreditur tidak akan memberikan pinjaman. Kedua
kondisi tersebut dapat dilihat dari laporan rugi laba selama beberapa tahun
sehingga bisa dilihat kecenderungannya. Di samping itu, dapat dilihat pula
dalam neraca mengenai banyaknya serta jumlah utang yang sudah dimilikinya. Jika
perusahaan sudah memiliki banyak utang biasanya kreditur enggan memberikan
pinjaman pada perusahaan tersebut.
3. Investor (Calon Penanam Modal)
Suatu perusahaan yang akan berdiri
atau ingin menambah modalnya memerlukan para investor yang nantinya akan
membeli saham perusahaan. Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan tersebut
para investor atau pihak yang ingin menanamkan/menginvestasikan modalnya
memerlukan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan tersebut. Informasi
keuangan yang dibutuhkan dapat dilihat dari laporan keuangan yang dikeluarkan
oleh perusahaan yang bersangkutan.
Investor memerlukan informasi
tersebut untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengetahui atau
memperkirakan prospek perusahaan itu di masa yang akan datang. Apabila kondisi
keuangan perusahaan cukup baik, investor akan tertarik untuk menginvestasikan
uangnya di perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika kondisi keuangannya tidak baik
investor tidak akan menginvestasikan uangnya di perusahaan itu, karena jika
kondisi keuangannya buruk maka kemungkinan besar investor tidak akan memperoleh
keuntungan dari investasinya, bahkan mungkin justru akan rugi. Tetapi bila
kondisi keuangan perusahaan baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik pula di masa yang akan datang sehingga investor akan
memperoleh keuntungan dari investasinya. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya
dari suatu perusahaan tidak cukup hanya melihat dari laporan keuangan pada
tahun tertentu saja tetapi harus dilihat pula laporan keuangan pada tahun-tahun
yang lalu sehingga dapat dilihat perkembangannya.
4. Pemerintah
Setiap perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Besar kecilnya pajak yang
harus dibayarkan oleh suatu perusahaan tergantung dari besar kecilnya
laba/keuntungan yang diperoleh perusahaan. Untuk menentukan besarnya pajak yang
harus dibayarkan pemerintah memerlukan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan secara periodik. Oleh karena itu, pemerintah menganjurkan setiap
perusahaan untuk membuat laporan keuangan.
Di samping itu, manfaat lain yang
diperoleh pemerintah dan laporan keuangan perusahaan antara lain pemerintah
dapat mengetahui besar kecilnya perusahaan-perusahaan di negaranya, dan
perusahaan-perusahaan mana yang sudah dapat berdiri sendiri dan perusahaan mana
yang masih memerlukan subsidi atau pinjaman. Informasi-informasi seperti itulah
yang nantinya juga akan digunakan oleh pemerintah untuk mengukur pen4apatan
nasional dan menyusun kebijakan-kebijakan ekonomi.
5. Manajemen
Kata “manajemen” berasal dari bahasa
Inggris yaitu kata benda “management”. Kata itu diturunkan dad kata kerja “to
manage” yang berarti mengatur atau mengelola. Dalam bentuk kata benda “management‘ berarti
pengelolaan atau pengaturan. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, pengertian
manajemen dapat mengacu pada dua hal. Pertama, manajemen dapat berarti semua
aktivitas pengelolaan perusahaan. Kedua, manajemen dapat diartikan sebagai
orang-orang yang diberi tanggung jawab untuk menjalankan (dalam anti mengelola)
kegiatan dan semua yang dimiliki perusahaan.
Untuk dapat mengelola perusahaan
dengan baik manajemen memerlukan berbagai informasi. Salah satu informasi yang
sangat vital yang diperlukan manajemen adalah informasi akuntansi. Manajemen
menggunakan informasi akuntansi tersebut untuk mengukur keberhasilan perusahaan
serta sebagai dasar untuk menentukan kebijakan atau pengambilan keputusan
perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.
6. Karyawan/Serikat Buruh
Untuk menjalankan kegiatan usahanya
suatu perusahaan mempunyai banyak karyawan baik jenis maupun jumlahnya yang
dibayar oleh perusahaan sebagai balas jasanya. Sebagai pihak yang bekerja di
perusahaan mereka perlu mengetahui kondisi keuangan di tempat ia bekerja. Hal
ini penting bagi mereka karena kelangsungan hidup mereka tergantung pada
perusahaan. Mereka menginginkan supaya dapat memperoleh penghasilan yang tetap
dan terus-menerus. Informasi yang mereka butuhkan dapat diperoleh dari laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Analisis:
Menurut saya artikel seperti ini sangat berguna bagi
pihak yang memang terlibat di dalam nya. Dan bagi pihak yang terlibat di dalam
akuntansi manfaatkan ilmu akuntansi yang memang akan menjadi gambaran dari
kegiatan keuangan perusahaan.
Sumber:
www.artikelekonomi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar