Kamis, 01 November 2012

Investasi Emas


Emas adalah barang berharga yang sudah digunakan sejak zaman raja-raja sebelum Masehi. Emas dipandang sedemikian berharga sampai-sampai muncul istilah “zaman keemasan”. Makna ini sempat meredup saat harga emas dunia mencapai titik terendahnya di sekitar pertengahan Juni 1999. Namun emas kembali menunjukkan kilauannya. Zaman keemasan kembali bersinar di kala harga emas menyentuh rekor tertinggi di tahun 2008. Harga emas dunia melonjak tajam hingga mencapai 4 kali lipat dibanding tahun 2000. Di pasaran Indonesia, harga emas demikian menggiurkan ketika mencapai rekor harga Rp320.000/ gram untuk emas murni 99%. Mari kita dalami lebih lanjut emas yang termasuk kategori komoditi ini.

Emas atau logam mulia merupakan logam berwarna kuning mengilap. Emas diperoleh dari penggalian di bawah tanah.Tanah yang memiliki bongkahan-bongkahan batu besar mengandung partikel emas merupakan tambang emas. Perusahaan-perusahaan besar menggali tambang emas dan membuatnya dalam bentuk emas lantakan. Misalnya PTAnekaTambang (Antam), PT Freeport, PT Newmont, dan sebagainya. Selain perusahaan besar, penam¬bang-penambang liar juga bermunculan di sekitar bekas area penggalian. Mereka mengayak guna mengumpulkan sisa butiran¬butiran emas sebesar pasir pantai. Selanjutnya emas ini dilebur menjadi bentuk lantakan.

Emas lantakan ini ada yang dibeli oleh pengrajin. Mereka membuatnya menjadi cincin, gelang, kalung, anting, dan asesori lainnya. Emas yang lain dibiarkan dalam bentuk batangan berbentuk kubus. Kalau kita membicarakan emas sebagai investasi sebenarnya lebih cocok dalam bentuk emas batangan. Mengapa? Karena kita tidak mengeluarkan ongkos pembuatan layaknya emas perhiasan. Emas batangan juga memiliki kadar tertinggi sebagai emas murni. Sedangkan kadar emas perhiasan biasanya di bawahnya, seperti 22 k, 20 k atau 18 k. Itulah sebabnya harga emas perhiasan di bawah harga emas murni.

Sebagai barang komoditas, emas diperdagangkan di antara negara-negara dunia. Bahkan dulu emas menjadi standar bank- bank dalam mengeluarkan uang. Artinya, bank memiliki cadangan emas untuk menjamin uang yang diedarkan. Permintaan emas juga datang dari para konsumen dunia yang membeli emas untuk perhiasan. Bahkan dulu banyak orang memakai gigi emas sebagai gigi palsu. Harga emas pun ditentukan atas dasar penawaran dari penambang emas dan permintaan konsumen atau korporasi. Harga ini murni ditentukan oleh penawaran dan permintaan dunia. Itulah sebabnya jika salah satu tambang emas besar, misalnya di Afrika, mengalami gangguan sehingga pasokan emas terhambat, harga emas akan naik. Belum lagi biaya eksplorasi atau energi yang meningkat.

Ini menyebabkan emas mengalami inflasi. Demikian juga saat bursa dunia rontok, banyak orang kembali berinvestasi ke emas layaknya tempo dulu. Harga emas pun melonjak tajam. Kualitas emas ditentukan oleh kadar emas dengan satuan karat (k). Sebagai harga patokan adalah emas dengan kadar tertinggi 99% yang disebut emas murni atau logam mulia (LD). Di bawahnya adalah kadar 22 k, 20 k, 18 k, dan seterusnya dengan harga yang semakin rendah. Satuan perhitungan harga emas murni dunia adalah troy per ounce dalam mata uang dolar AS. Jika menggunakan satuan gram, kita perlu mengubah satuan ini. 1 troy per ounce = 31,1 gram (tepatnya 31.1034768 gram—dikutip dari www.goldcalculator.com). Artinya jika harga emas dunia US$300 per troy maka identik dengan US$300/31,1 gram = US$9,64/gram. Lalu kita samakan dalam satuan rupiah dengan mengalikan kurs Rp-US$. Katakan kurs US$1 = Rp9.200, maka harga emas di Indonesia: 9,64 x Rp9.200 = Rp88.688 per gram. Saat bab ini ditulis, harga emas dunia (gold spot) adalah US$902 per troy ounce. Jadi harga per gramnya US$902/31,1 = US$29/gram. Harga emas di Indonesia tinggal dikalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (US$1 = Rp11.700) menjadi 29 x Rp11.700 = Rp339.300/gram (Harga riilnya sedikit disesuaikan dengan kestabilan kurs dan gold spot). Jadi harga emas pada awal tahun 2009 melonjak tajam karena untuk menghitung harga emas di Indonesia melibatkan dua faktor utama: harga komoditi emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurut saya:
terkadang di kalangan masyrakat masih sering berfikiran dan lebih memilih perhiasaan saja. saat murah berbondong-bondong ke toko mas dan saat harga mas naik.

Sumber: www.artikelekonomi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar