Kamis, 17 Mei 2012

SAY NO TO HEPATITIS B Berikan Perhatian pada HATI Anda !!


Hepatitis B merupakan suatu penyakit menular akibat infeksi virus hepatitis B. Virus hepatitis B ini patut diwaspadai karena 100 kali lebih infeksius dibandingkan HIV 10 kali lebih mudah menginfeksi dari hepatitis C. Hepatitis B ini dapat menjadi akut maupun kronis. Infeksi akut dapat menjadi kronis, namun hal ini tidak selalu terjadi.
Bagaiman Prevalensinya?
Angka kejadian (prevalensi) hepatitis B kronik di Indonesia diperkirakan mencapai 5-10% dari total penduduk , atau setara dengan 13,5 juta penderita. Jumlah ini membuat Indonesia menjadi negara ke-3 di Asia yang pengidap hepatitis  B kroniknya paling banyak, setelah Cina dan India.
·         Sekitar ± 400 juta penduduk di dunia terinfeksi hepatitis B kronis.
·         Setisp tahun ± 10-30 juta kasus infeksi baru.
·         Setiap tahun ± 1juta kematian terkait hepatitis B.
·         Di Amerika, sekitar 1,25 juta terinfeksi heaptitis B kronis, dan terdapat ±10.000 kasus baru setiap tahunnya.
Bagaimana Gejalanya?
Hepatitis B merupakan silent disease, di mana seseorang bisa saja terinfeksi selama bertahun-yahun, namun tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi pada sebagian besar pengidap hepatitis dapat menunjukkan gejala yang dapat terlihat beberapa minggu atau beberapa bulan setelah terinfeksi, seperti demam, lelah, mual, muntah, nafsu makan berkurang, nyeri perut dan nyeri otot.
Bagaimana Cara Penularannya?
Hepatitis B umumnya menular jika darah, dan cairan tubuh lain seperti semen (air mani) atau sekresi vagina dari seseorang yang terinfeksi memasuki tubuh yang tidak terinfeksi. Hal ini dapat terjadi melalui:
·         Kontak seksual dengan penderita
·         Gigitan manusia
·         Pemakai bersama jarum suntik maupun peralatan obat injeksi lainnya.
·         Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat melahirkan.
·         Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga, tato, dan akupuntur.
Hepatitis B Virus (HBV) tidak ditemukan dalam keringat, air mata, urin, atau sekresi pernafasan. HBV tidak ditularkan melalui pemakaian bersama perkakas makanan, pelukan, batuk, bersin dan pegangan tangan. Beberapa kasus menyatakan hepatitis tidak tertular melalui makanan atau minuman.
Apakah hepatitis B kronis termasuk penyakit yang cukup serius?
Ya,  sekitar 15-25% pengidap hepatitis B kronis dapat berkembang menjaadi penyakit hati yang serius, termasuk keusakan hati, sirois, gagal hati, dan kenker hati. Setiap tahun, di perkirakan hingga 4000 orang di Amerika dan lebih dari 600.000 orang di Dunia meninggal akibat penyakit yang terkait hepatitis B.
Kebanyakan ornag dewas yang terinfeksi hepatitis B akan sembuh tanpa ada masalah. Sayangnya, hal ini tidak terjadi pada bayi maupun pada anak-anak. Semakin muda seseorang terinfeksi pertama sekali, maka semakin besar kemungkinan berkembang menjadi kronis.
·         Jika seorang dewasa terinfeksi: 10% akan berkembang menjadi infeksi kronis.
·         Jika seorang anak terinfeksi : hingga 50% akan berkembang menjadi infeksi kronis.
·         Jika seorang bayi terinfeksi : 90% akan berkembang menjadi infeksi kronis.

Bagaimana mengetahui seseorang terinfeksi hepatitis B?
Satu-satunya cara mengethaui apakah seseorang baru terinfeksi hepatitis B, telah sembuh, terinfeksi hepatitis kronis, atau rentan terinfeksi, hanya melalui pemeriksaan darah.
Tiga pemeriksaan standart yang biasa dilakukan yaitu:
a.      HbsAg (Hepatitis B surface antigen)
Adalah penanda awal hepatitis B, yang muncul 4-12 minggu setelah terinfeksi. Bila HbsAg menetap dalam darah lebih dari 6 bulan, berarti terjadi infeksi kronis.

b.      Anti-HBc (Antibodi terhadap antigen inti hepatitis B)
Antibodi ini terdiri dari 2 tipe yaitu lgM anti HBc dan lgG anti –HBc.
Anti-HBc-lgM
·         Muncul 2 minggu setelah HbsAg terdeteksi, dapat bertahan hingga 6 bulan
·         Berperan pada core window (fase jendela) yaitu masa dimana HbsAg telah hilang tetapi anti-HBs belum muncul
·         10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan memeriksa HbsAg
Anti-Hbc-lgG
·         Muncul sebelum anti-HBc-lgM hilang
·         Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
·         Dapat bertahan pada fase penyembuhan (kadar rendah)
·         Tidak mempunyai efek protektif
Interpretasi hasil positif anti-HBc biasanya tergantung hasil pemeriksaan HbsAg dan anti-HBs.
c.       Anti-HBs (antibodi terhadap hepatitis B surafce antigen)
Jika hasilnya “positif” atau “reaktif” menunjukkan adanya imunitas / kekebalan terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi maupun dari proses penyembuhan infeksi masa lampau. Seseoarnga yang terinfeksi pada masa lampau, tidak dapat menularkan penyakitnya terhadap yang lain.
            Bagaiman cara mencegah hepatitis B ?
            Vaksinasi sedini mungkin merupaka tindakan pencegahan yang paling tepat, khususnya di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi. Vaksinasi dapt melindungi sekitar 90-95% populasi dewasa muda. Vaksin tersebut aman diberikan pada bayi, anak-anak dan pada orang dewasa. Untuk mencegah penularan secara vertikal, setiap ibu hamil di anjurkan periksa HbsAg agar dokter dapat mengambil keputusan dalam penanganan ibu hamil selanjutnya, dan agar bayi yang baru lahir dari ibu pengidap segera di beri imunisasi.

            Tips bagi penderita penyakit hati:
·         Diet sehat dan seimbang. Jumlah kalorI yang di butuhkan di sesuiakan dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah protein
·         Banyak makan sayur dan buag serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit.
·         Menjalankan pola hidup yang teratur
·         Istirahat yang cukup
·         Konsultasi dengan dokter anda.

Tips mencegah hepatitis:
·         Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
·         Menhgindari penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, seks yang tidak aman.
·         Bila perlu menggunakan jarum yang disposable atau sekali pakai.
·         Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.
·         Melakukaan hubungn seks yang sehat dan aman.
·         Program vaksinasi hepatitis B.
Sumber: brosur seri edukasi-prodia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar